Minggu, 06 Februari 2011

42 ways to kill Hitler

Siapa yang tidak kenal dengan Adolf Hitler. Hitler tidak saja tiran, dia sangat ambisius menguasai dunia. Kisahnya sungguh unik, beberapa hari yang lalu saya menonton National Geographic menyiarkan 42 percobaan pembunuhan Hitler yang selalu gagal. Dari percobaan tembakan saat parade hitler dijalanan ketika seseorang yang sudah mengambil posisi barisan paling depan dari massa yang melihat dari pinggir jalan. tetapi, usaha dia untuk menembak terhalang karena semua orang di pinggir jalan saat itu mengangkat tangannya kepada sang Fuhrer sebagai penghormatan mereka sehingga menghalangi arah tembakan. kemudian percobaan pembunuhan bom waktu di mana dia akan berpidato, dan bom tersebut disembunyikan tepat tiang bangunan yang berada di belakang hitler ketika berpidato. tapi Hitler tampaknya punya intuisi tinggi, sebelum bom meledak dia sudah keburu pergi. Beberapa percobaan pembunuhnya dilakukan oleh penganut fanatik gereja Holychrist karena menganggap Hitler anti Christ, sedangkan yang lain dari kalangan dekatnya sendiri atau inteligen Soviet yang dikirim Stalin semisal Olga Chekova



Ada dua fakta obyektive yang sebenarnya bisa diambil kesimpulan :

1. Pengamanan terhadap Hitler lemah

2. Banyak sekali pejabat Nazi sendiri yang ingin membunuhnya

Sampai kegagalan pembunuhan yang ke 36, Hitler semakin percaya diri bahwa dia utusan Tuhan, karena dari segala percobaan pembunuhan itu gagal terus, dia yakin dirinya dilindungi Tuhan, seorang yang abadi dan tak akan pernah terhancurkan dan terkalahkan. Pembunuhan ke 39 bom ditaruh ditempat Hitler akan berpidato, bom sudah dirancang demikian canggih dan disesuaikan jadwal Hitler berpidato (seperti yang dikatakan diatas), tapi entahlah mengapa tiba-tiba Hitler memajukan jadwal pidatonya dan mempersingkat pidatonya, Hitler rata-rata berpidato 3 jam, tapi saat itu dia hanya berpidato satu jam. Kalo ini sangat singkat sehingga bom itu melukai orang2 sipil yang bukan menjadi tujuan. Pembunuhan ke 40 boleh dianggap mungkin “amrozy” pertama kali dalam sejarah, seorang pejabat tinggi Nazi mengantongi bom untuk meeting dengan Hitler, dan dia sudah mengaktifkan bom waktu yang ada di kantongnya, tapi entahlah mengapa Hitler tiba2 meninggalkan ruang rapat secara mendadak. Pembunuhan ke 41 adalah menaruh bom di pesawat Hitler yang akan mengunjungi pangkalan militernya di Soviet, tapi bom itu tidak meledak karena suhu di angkasa dingin sehingga tidak mengaktifkan detonator. Yang paling dramatis adalah pembunuhan ke 42, Hitler meeting di sebuah bunker, dan salah satu pejabat tinggi Nazi ikut dan menaruh tas berisi bom, sebenarnya ada dua bom yang ia siapkan, tapi pejabat Nazi itu tidak sempat untuk membawa 1 bom lainnya sehingga ia yang ingin membunuh Hitler hanya menaruh 1 bom di tasnya dan lalu masuk ruang meeting di bunker dan menaruh tas, lalu dia pamit pergi. Bom meledak menghancurkan semuanya, bangunan hancur luluh lantak, rata-rata tewas, tapi sungguh Hitler merupakan “UTUSAN ALLAH”, Hitler hanya luka lecet-lecet sedikit. Peneliti di National Geographic melakukan simulasi detail dengan komputer mengapa Hitler tidak mati, setelah mencoba menggunakan simulasi dengan bom dan boneka yang telah dirancang benar-benar menyerupai hitler sampai beratnya pun diperhitungkan. boneka itu ditempatkan pada posisi duduk Hitler, ternyata kaki meja yang kuat itulah yang menahan ledakan bom ke arah Hitler sendiri. tetapi, ketika mereka mencoba untuk menambah bom tersebut satu lagi, seperti yang direncanakan pejabat Nazi tersebut, boneka hitler hancur dan diperkirakan jika saat itu ia membawa 2 bom dalam tas tersebut, hitler tidak akan mungkin selamat lagi. Hebatnya siapa saja yang mencoba berkonspirasi membunuh Hitler tertangkap dan langsung dibunuh mati dengan cara apapun bahkan dengan guilotin. Setelah percobaan pembunuhan yang gagal ke 42 itu, keyakinan diri Hitler bahwa memang di dunia dia dilindungi Tuhan semakin menjadi-jadi.

Akhirnya Hitler baru mati pada percobaan pembunuhan ke 43 oleh dirinya sendiri, setelah tahu tentara merah Russia memasuki Jerman, dia menembakan pistol ke kepalanya sendiri. Fakta juga mengatakan, bahwa Hitler-lah yang mengusik Stalin, Stalin baru marah, dan berperang dengan Hitler karena Hitler yang menyerbu Russia duluan. Stalin boleh dikatakan defensive duluan karena pada awal perang, Russia sempet diinvasi jauh masuk ke dalam oleh pasukan Nazi Jerman.